Pawai Tatung: Momen Kebersamaan dan Keberagaman di Batam

Acara Pawai Tatung yang diselenggerakan oleh Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (Magabutri) di Lubuk Baja Kota, Batam.

JT - Pawai Tatung, sebuah acara pawai budaya, mengeratkan keberagaman budaya di Kota Batam dengan menampilkan pertunjukan dari berbagai komunitas.

Acara yang diselenggarakan dalam rangka Mooncake Festival ini melibatkan berbagai komunitas budaya di Batam termasuk komunitas Tionghoa, Dayak, Jawa, dan lainnya.

Baca juga : Destinasi Wisata Bantul Dikunjungi 57.365 Orang Selama Libur Panjang

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti, di Batam, Minggu, mengatakan bahwa pawai budaya ini menjadi daya tarik utama pariwisata.

"Daya tarik pariwisata itu ada tiga, yakni alam, budaya, dan kreativitas. Hari ini kita menampilkan festival budaya dengan tema mengusung tema harmoni dalam keberagaman," katanya.

Festival ini, menurut dia, menjadi salah satu ajang untuk mempromosikan keberagaman budaya dan menggerakkan pariwisata Batam.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan keragaman suku bangsa dan budaya adalah nilai lebih yang dimiliki Indonesia, dan ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata daerah. Dengan adanya Pawai Tatung, peluang perkembangan hotel, restoran, dan jasa perdagangan di Batam akan meningkat.

Baca juga : Menpar Sebut Penyebaran Wisatawan Bali Belum Merata

Ia juga berharap pawai ini dapat menjadi agenda tahunan pariwisata Batam.

Ketua Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (Magabutri) Provinsi Kepulauan Riau Susanto Theodolite mengatakan bahwa acara ini kali kedua diselenggarakan di Batam.