Sejumlah siswa menyantap makanannya saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di di SLB B dan C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (13/1/2025). Pemprov DKI Jakarta menyebutkan bahwa sebanyak 37.697 siswa di 118 sekolah di Jakarta telah terlayani program MBG yang disitribusikan melalui 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
JT - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menyarankan agar pengelola kantin sekolah serta ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dilibatkan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini dinilai strategis untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekaligus meningkatkan penerimaan program di masyarakat.
Baca juga : Pemerintah Tinjau Percepatan Pelaksanaan Hukuman Mati bagi Terpidana Narkoba
“Selain membantu produksi makanan, ibu-ibu PKK dan pengelola kantin sekolah memahami kebutuhan gizi dan preferensi anak-anak. Jika mereka dilibatkan, program ini akan lebih efektif dan diterima oleh anak-anak,” ujar Trubus di Jakarta, Senin.
Trubus menekankan pentingnya kualitas makanan bergizi, bukan sekadar kuantitas. Menurutnya, ibu-ibu PKK dan pengelola kantin sekolah memiliki kemampuan untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan selera anak-anak.
“Makanan bergizi tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas. Dengan melibatkan ibu-ibu PKK dan pengelola kantin, kita dapat memastikan bahwa makanan yang diberikan sesuai dengan selera dan kebutuhan anak-anak,” tambahnya.
Baca juga : Komnas HAM Temukan Tiga Pelanggaran HAM dalam Kasus Vina dan Eki di Cirebon
Ia juga menyoroti perlunya perencanaan matang untuk memperluas cakupan program ke sekolah swasta, madrasah, hingga anak-anak yang belum bersekolah. Trubus menggarisbawahi pentingnya pembenahan infrastruktur dan penguatan kerja sama lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program MBG.
“Jika dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan komunitas lokal, seperti ibu-ibu PKK dan kantin sekolah, saya optimistis program ini akan memberikan dampak besar bagi generasi muda Indonesia,” jelasnya.
Ardi Mahardika Noor
Bagikan