JAKARTATERKINI.ID - Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, mengungkapkan bahwa banyaknya organisasi profesi baru tidak membuat guru tergiur untuk bergabung. Beberapa guru lebih memilih tetap setia dengan organisasi yang telah eksis sejak lama. Meski IGI sebagai salah satu organisasi relatif baru memiliki 711 anggota, Prawiro menyoroti minimnya minat guru untuk ikut serta.
"Saat ini banyak organisasi profesi baru, tapi jumlah anggotanya sangat minim atau tidak terlalu banyak," ujarnya pada Senin (4/12).
Baca juga : Polisi Temukan Kerangka di Rumah Tersangka Pembunuhan Wanita di Bekasi
Berdasarkan data Kemendikbudristek, Indonesia memiliki 74 organisasi profesi, termasuk IGI yang belum lama berdiri. Prawiro menekankan manfaat bergabung dengan organisasi profesi untuk mendapatkan ilmu baru melalui sesi sharing, seminar, dan kegiatan lainnya.
"Tapi kenyataannya, masih sedikit guru yang bersedia mengambil langkah tersebut karena sudah merasa nyaman dengan organisasi profesi lama dan enggan mencoba yang baru," tuturnya.
Seorang guru SDN Jatiasih IV Kota Bekasi, Surya, mengakui keterbatasannya dalam mengikuti organisasi profesi. Meskipun aktif sebagai anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kelompok Kerja Guru (KKG), Surya menyatakan bahwa waktu yang terbatas menjadi hambatan.
Baca juga : Salah Satu Pembunuh Nenek di Bekasi Ternyata Residivis
“Hanya itu saja karena kebetulan saya juga lagi ikut program Guru Penggerak, karena alasannya juga tidak memiliki banyak waktu untuk bisa maksimal dalam mengikuti organisasi profesi tersebut,” ungkapnya.
Ardi Mahardika Noor
Bagikan