Lonceng berbunyi saat upacara persemayaman pemakaman pemimpin umat Katolik Dunia Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4/2025). (Foto: Media Vatikan)
Bekasi Terkini - Asap hitam yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Rabu pukul 21.00 waktu Vatikan (Kamis, 02.00 WIB) menandakan pemungutan suara pertama dalam konklaf telah berlangsung, namun belum menghasilkan Paus baru.
Mengutip laporan Vatican News, sekitar 45.000 orang telah berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh para kardinal elektor.
Baca juga : Trump: Masalah Timur Tengah Akan Segera Terselesaikan
Mereka menanti sinyal asap yang semula diperkirakan akan mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada pukul 19.00 waktu setempat, tetapi ternyata mereka harus menunggu hingga pukul 21.00 malam.
Di antara umat yang berada di lapangan tersebut adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania.
"Peran kami di sini adalah untuk berdoa dan bergabung dengan umat Kristen dan umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses (konklaf),” ujarnya.
Baca juga : WHO Tegaskan Mpox Masih Darurat Kesehatan Global
“Soal dari mana pun Paus baru berasal—apakah itu dari Afrika, Asia, atau Amerika—yang kita butuhkan adalah seorang Paus yang suci. Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja,” kata Nkoronko, menambahkan.
Konklaf untuk mencari penerus Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April lalu, dimulai pada Rabu sekitar pukul 17.00 waktu Vatikan (22.00 WIB), dengan para kardinal elektor memasuki Kapel Sistina—tempat pemungutan suara berlangsung.
Rahmadina Sundari
Bagikan