Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier pada acara Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). (Foto: Asri Mayang Sari)
Bekasi Terkini - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) yang kembali hadir di kota-kota besar di Indonesia dinilai sebagai platform yang kuat untuk menciptakan peluang kerja sama baru di industri film kedua negara sekaligus perayaan 10 tahun FSAI di Jakarta, Jumat (9/5/25).
“Kini FSAI berkembang menjadi platform yang kuat untuk menjadi tempat bagi para sineas Australia dan Indonesia berkolaborasi dan menciptakan peluang kerja sama baru antar industri film kedua negara,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier.
Baca juga : Kurangi Overkapasitas, 1.750 Narapidana di Inggris Akan Dibebaskan
Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Australia sampaikan, bahwa FSAI bukan hanya tentang film, namun juga sebagai perayaan persahabatan dengan menampilkan film terbaik dari kedua negara tersebut.
Menurutnya, film memiliki kekuatan luar biasa untuk menyatukan perbedaan dan membuka ruang dialog. "Dan di sinilah FSAI berperan membawa film-film Australia yang jarang ditayangkan secara komersial di bioskop Indonesia," katanya.
Tahun ini FSAI menayangkan tujuh film Australia dan Indonesia pilihan yang merupakan jendela budaya dari masing-masing negara.
Baca juga : Wabah Flu Burung di AS Ganggu Pasokan Telur, Harga Melonjak
Dengan kekayaan budaya Indonesia dan Australia, katanya, terdapat potensi yang sangat besar dalam industri film kedua negara yang saat ini berkembang pesat.
"Kita berada pada posisi yang cepat untuk mengubah kolaborasi menjadi peluang kerja sama ekonomi. Saatnya memperkuat koneksi antar pembuat film, komunitas dan budaya, di mana FSAI menjadi salah satu platform terbaik untuk itu," katanya.
Rahmadina Sundari
Bagikan